Budidaya Ikan Gabus, Peluang Usaha Yang
Masih Terpendam
Entah mengapa budidaya ikan gabus tak
sepopuler dengan usaha budidaya ikan lainnya. Padahal potensi ikan gabus cukup
besar karena selain mudah dibudidayakan dan enak dikonsumsi, ikan gabus juga
kaya khasiat untuk obat berbagai jenis penyakit.
Berdasarkan hasil penelitian, Ikan Gabus alias Ophiocephalus
striatus ini mengandung albumin (bagian protein yang sangat penting bagi tubuh
manusia) yang sangat tinggi. Sehingga ekstrak ikangabus ini sangat ampuh
untuk penyembuhan berbagai jenis penyakit misalnya hepatitis, infeksi paru,
stroke. Memperbaiki gizi buruk pada bayi, anak-anak dan ibu hamil serta
mempercepat penyembuhan luka.
Karena kandungan dan kelebihannya sejumlah ahli gizi
menganjurkan masyarakat lebih banyak mengkonsumsi ikan gabus yang biasanya
hidup di danau, rawa, sungai, dan saluran-saluran air hingga ke sawah-sawah
ini.
Sejumlah ahli gizi di antaranya dari Center for Food,
Nutrition, and Health (CFNH) Rumah Sakit Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar
Sulawesi Selatan, Prof. DR. dr. Nurpudji A.Taslim, MPH, SpGK, Dr. dr. Sri
Adiningsih MS MCN dari Departemen Nutrisi, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM)
Universitas Airlangga, hingga peneliti dari Universitas Loma Linda California
mengatakan, ikan gabus memiliki nilai asam amino yang sangat lengkap, baik
esensial maupun non esensial. Selain itu, ikan gabus juga mengandung Allisin,
Allil Sulfida dan Furostanol Glicosida.
Karena itu Prof Nurpudji A.Taslin mengatakan seseorang
memiliki kandungan albumin rendah disarankan mengkonsumsi ikan gabus, atau
ekstrak kapsul ikan gabus maupun biskuit albumin ikan gabus. Dia mencontohkan,
jika anak-anak yang berkadar albuminnya rendah harus diberi infus seharga Rp1,4
juta per botol, dengan minimal pemberian 3 botol.
Tetapi jika mengkonsumsi ikan gabus atau kapsul albumin
harganya cukup terjangkau, hanya Rp3 ribu per butir. “Bila pemberiannya 2
kapsul ikan gabus sekali minum sehari 3 kali selama 10 hari, biayanya hanya
Rp180 ribu,” kata akademisi yang sudah lama memproduksi kapsul ekstrak ikan
gabus tersebut.
Sejumlah pengusaha di Semarang, Jawa Tengah saat ini juga
sedang giat mengembangkan produksi ekstrak ikan gabus ini. Sayangnya para
produsen ekstrak ikan gabus sering terkendala pasokan bahan baku. Karena untuk
memproduksi ekstrak ikan gabus kualitas baik dibutukan ikan bagus yang
berukuran 1 kg per ekor. Karena kadar protein yang diperoleh dari 1 ekor gabus
ukuran 1 kg, lebih tinggi dibandingkan 2 ekor ukuran 500 gram.
Menurut Florentinus, salah seorang pengusaha ekstrak ikan gabus,
dalam satu kali produksi dibutuhkan 70-100 kg ikan gabus. Setiap kilogram ikan
akan menghasilkan 170-200 cc ekstrak.
Tapi banyaknya manfaat ikan gabus tidak dibarengi dengan
kegiatan budidaya sehingga produk ekstrak ikan gabus pun masih sulit diperoleh
di pasaran. Padahal budidaya ikan ini tidaklah sulit, cukup dengan pemijahan
alami yang dilakukan di dalam bak beton atau fibreglass.
Pemijahan dilakukan di bak betol panjang 5 m dengan air
setinggi 50 cm. Sebagai perangsang pemijahan, dimasukan eceng gondok. Masukan
pula 30 ekor indukan, kemudian dibiarkan memijah. Setelah itu diambil telurnya.
Satu ekor induk bisa menghasilkan telur 10 ribu butir hingga 11 ribu butir,
lalu penetasan telur dilakukan di akuarium. Telur akan menetas dalam waktu 24
jam. Sampai dua hari, larva tidak perlu diberi pakan, karena masih menyimpan
makanan cadangan.
Pemeliharaan larva ikan gabus dilakukan setelah 2 hari,
dengan diberi pakan berupa naupli artemia dengan frekwensi 3 kali sehari. Dari
umur 5 hari,larva diberi pakan tambahan berupa daphnia 3 kali sehari. Untuk
menjaga kualitas air, dilakukan penyimpanan, dengan membuang kotoran dan
mengganti dengan air baru sebanyak 50 persen.
Pendederan I ikan gabus dilakukan di kolam tanah ukuran 200
m2 yang diisi air setinggi 40 cm dan rendam selama 5 hari (air tidak
dialirkan). Tebar 4.000 ekor larva pada pagi hari, setelah 2 hari beri 2 kg
tepung pellet. Selanjutnya panen benih dilakukan setelah berumur 3 minggu.(inspirasi-usaha/melanoptera)
0Awesome Comments!